Jakarta Gelombang imbauan menjaga kondusifitas terus bergema dari berbagai tokoh agama, masyarakat, hingga pejabat daerah pasca insiden yang menimpa seorang pengemudi ojek online di Jakarta. Pesan persatuan dan kedamaian ditegaskan agar masyarakat tidak terjebak dalam provokasi yang berpotensi merusak stabilitas bangsa.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta Timur, Gus Azas Rulyaqien, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya korban dalam peristiwa tersebut.
Kami turut berduka cita atas meninggalnya saudara kita dari kalangan ojol. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT. Untuk warga Jakarta Timur, mari tetap menjaga ketertiban, keamanan, serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang bisa menimbulkan anarkisme, ujar Gus Azas.
Ia menekankan pentingnya nilai persaudaraan dan kedamaian, yang harus selalu diutamakan dalam setiap langkah.
Kami sebagai warga NU mengimbau semua pihak untuk tetap tenang, menjaga persaudaraan, serta menjadikan kejadian ini sebagai momentum untuk berbenah. Semoga Jakarta dan negara kita selalu aman, damai, dan sejahtera, tambah Gus Azas.
Dari Jawa Timur, Ketua PCNU Kota Kediri, Abu Bakar Abdul Jalil, turut menyerukan masyarakat untuk memelihara kerukunan di tengah dinamika nasional.
NU Kota Kediri mengajak, mengimbau kepada segenap masyarakat Kota Kediri, warga Kota Kediri, segenap elemen untuk bisa selalu menjaga persatuan, kerukunan, kebersamaan di dalam mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, ujarnya.
Gus Ab menegaskan bahwa menjaga keamanan adalah bagian dari perintah agama. Stabilitas wilayah, menurutnya, berpengaruh besar terhadap kesejahteraan ekonomi.
Dalam mewujudkan Indonesia yang baldautun thayyibatun wa rabbun ghofur, terutama di dalam menjaga keamanan, menjaga stabilitas keamanan wilayah hukum Kediri Kota dan tentunya menjaga keamanan ini bagian daripada melaksanakan alquranul karim, katanya.
Senada, Ketua DPD KNPI Kota Kediri, Munjidul Ibad, mengingatkan generasi muda agar tidak mudah terpengaruh provokasi.
KNPI Kota Kediri mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Kediri, khususnya pemuda di Kota Kediri untuk tetap menjaga kondusifitas dan keamanan di Kota Kediri, katanya.
Ia menambahkan pentingnya sikap rasional dalam menghadapi situasi politik nasional.
Kita tahu situasi nasional lagi hangat, mari kita sikapi dengan fikiran jernih dan dingin. Jangan mudah terpengaruh dengan ajakan yang bisa menjadikan stabilitas dan kondusifitas di Kota Kediri terganggu. Kota Kediri kita yang punya, Kota Kediri mari kita jaga bersama-sama, tegas Munjidul Ibad.
Sementara di Provinsi Lampung, Ketua DPRD Ahmad Giri Akbar juga menyampaikan keprihatinannya.
Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, ucap Giri Akbar.
Ia menegaskan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional, tetapi harus dilakukan dengan damai.
Kita sangat menghormati hak mengemukakan pendapat. Saya menyerukan aspirasi yang disampaikan dapat dilakukan secara damai dan menjaga ketertiban umum, aksi unjuk rasa jangan sampai melewati batas kewajaran. Sikap tenang dan bijak diyakini menjadi kunci dalam menjaga situasi tetap terkendali, tutur Giri Akbar.
Adapun di Karanganyar, Ketua FKUB, Husaini Hasan, menegaskan pentingnya menyikapi perbedaan pendapat dengan cara santun.
Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum jelas kebenarannya. Karanganyar harus tetap aman dan damai, ujarnya.
Husaini mengingatkan bahwa merawat kerukunan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat.
Mari kita jaga persatuan, jangan sampai konflik di luar daerah merembet ke Karanganyar, imbuhnya.
Beragam seruan tokoh ini menegaskan bahwa stabilitas nasional hanya dapat terjaga jika masyarakat mengedepankan persatuan, kedamaian, dan kearifan dalam menyikapi peristiwa.
Leave a Reply